Minggu, 16 Januari 2011

pepatah

Surga di telapak kaki ibuku pasti berdebu. Kubayangkan macam apa rasanya kalau aku jadi ibu, surga menempel di telapak kaki, mungkin lengket macam ampas permen karet, kenyal, berbau manis, berkilau, berwarna pucat, tak mau lepas. Membuatku sulit melangkah, sepatu saja bikin kakiku mengapal kasar, bagaimana dengan surga, terlalu mewah. Aku tak sanggup, betapa berat melangkah sambil membawa surga, kalau terinjak terlalu keras bagaimana, surga bisa pecah ? Tak apa kalau cuma surgaku saja yang pecah, aku pasrah, tapi betapa ngeri kalau sampai kupecahkan surga anakanakku. Dengan apa bisa kuutuhkan lagi. Kakiku pasti juga berdarahdarah, dinding surga mungkin sebening kaca.

Duh ibu, siapakah yang pertama menuliskan pepatah itu, surga di bawah telapak kaki ibu, aku terus berpikir dan bertanyatanya, sambil menggosok sepatu anakku, lumpur dan debu berjatuhan mengotori tanganku* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar