Bendera menyayat tipis lidah, tak lelah bernyanyi, lagulagu mengenang pahlawan. Jauh di tepian sungai asing. Perempuan menanam serpihan kertas, berharap tumbuh kincir angin, melarung airmata sampai atap rumah. Neraka menjelma surga dalam kenangan. Pulang, pulang, pengulangan tanpa jejak, jarak mengarak sesak berbaris panjang, beku, kekal,memenggal kalimatkalimat dalam surat,kata membakar kertas, hangus di ujung subuh tanpa rukuh*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar