Senja pandai membujuk mata, lupa pada malam yang menanti. Gerbonggerbong kereta, jembatan dan jalanjalan berlumpur, dinding kusam dunia. Bunga tak bisa tumbuh di celah gunung, kecuali dalam lukisan anakanak pagi. Bunga tak pernah punya cahaya selain di terang lampu taman. Bunga tak punya jantung untuk ditikam. Bunga tak punya mata melihat senja. Ibu guru akan bertanya jika ada yang membubuhkan mata pada gambar bunga. Anakanak selalu segan membalas tatapan di balik kacamata.
Biar bunga membuka kelopaknya, mendekap tangisan anakanak malam yang pernah kehilangan senja ketika terpikat bunga. Besok pagi pasti masih ada senja, jika masih ada anakanak menggambar matahari terbit di celah bukit berbunga. Ibu guru akan membuka kacamatanya dan tersenyum kepada gambar semua anak, pagi dan malam. Senja mungkin hanya jeda, terlalu indah untuk tinggal lama di taman bunga. Semua anak akan baikbaik saja, memeluk dunia dalam taman bunga.
Ramarama membisikkan banyak cerita indah di kepak sayapnya*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar