Kita selalu boleh bertemu, duduk bersama di bangkubangku taman yang hilang. Di bawah lampu yang melongok ingin tahu, kenapa kita tampak begitu bahagia. Kau tiupkan harmonika, semua lagulagu gubahan malam. Aku menebak liriknya satusatu. Setiap satu kalimat yang tepat, kauberi sebuah senyuman. Sebuah kecupan untuk setiap lirik yang tak bisa kutebak dengan benar. Kau curang, aku malah senang. Aku senang aku lebih banyak salah tebak, lebih banyak gelak tawa dan kecupan. Membuat lampu itu bersinar makin benderang, mengamati kita yang gembira*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar