Minggu, 16 Januari 2011

toko buku

Sebuah tempat sesuai namanya, toko buku adalah ruangan dengan sejumlah banyak buku. Banyak berarti sungguhsungguh banyak dalam nominal, jumlah dan judul. Banyak buku. Deretan rak, meja rendah dan tinggi, lemari kaca, di manamana penuh buku. Aku suka buku, dari bunyi, kata, sampai wujud nyata. Aku setuju dengan kalimatkalimat bijak, buku sahabat terbaik, jendela dunia, gudang ilmu dan lainlain serupa itu. Kutambah lagi dengan kalimat romantis milikku sendiri, buku adalah sayap kupukupu, akan hinggap di tanganku, jika tumbuh bunga di situ. Bunga segiempat dengan deretan angka, abjad, sebuah wajah, dan sepotong lukisan. Bunga, begitu manusia abad ini menyebutnya. Mereka menanam bunga di manamana, di lembar kertas berstempel dalam gedungdegung bagus, menunggu waktu bunga tumbuh, memetik hasilnya. Betapa puitisnya, bungabunga, kupukupu, menetas dari kertas.

Toko buku,membuatku teringat tak ada bunga di tanganku, tak ada bunga menyulap buku jadi kupukupu, hinggap di tanganku. Tak ingin mengingat bunga dan kupukupu dari buku, aku melangkahkan kaki, kembali ke jalanan, bertemu kupukupu bukan dari buku, menunggu bungabunga tumbuh dari tanah, merasa hampa dan bahagia*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar