kau di mataku pecah
pagi mencari jalan kembali
meringkuk dalam rahim malam
uban tumbuh sejak pecah ketuban
seputih bintang mengulang
ulang kematian demi
kematian berlampin awan lain
hari mengoceh di bibir bayi
merajuk minta matahari*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar