Kubelah dunia di dadaku, pulaupulau dan samudra tumpah di lantai, menenggelamkan kaki hingga kepala. Aku tenggelam, tenggelam dalam muara, bersama bangkai, sepatu butut, pecahan gelas dan jendela. Tak terluka, tak berdarah, hanya kehabisan udara. Pulaupulau dari dadaku berjalanjalan mencari tempat, kemudian diam, menanam benih di seluruh ruangnya, menjadi ladang dan bukitbukit berwarna perak, dengan bungabunga hitam putih, seperti gambar belum jadi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar