Rabu, 05 Januari 2011

que cette

Kau darah, mengalir terlalu deras, jantungku terbenam. Aku harus cepat meruncingkan kuku, merobek dada, sebelum jantungku kehabisan udara. Kau terus menderas, pisauku kurang tajam. Tak boleh merobek dada dengan benda, dosa. Seharusnya tubuh saling menjaga. Mata menjaga wajah, tangan menjaga dada, kaki menjaga paha. Hahh! Kau memang pintar bicara, aku suka mendengar bualan, pasangan sempurna. Aku menyerah, jantungku kalah.  Hari ini, kau ingin maut mengenalku, seperti kau mencintaiku. Kau ingin aku menaklukkan hidup. Hanya itu, atau masih ada lagi. Aku menulis hanya dengan jari*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar