Rabu, 05 Januari 2011

grace

Botolbotol tak pernah bertanya kemana isinya mengalir. Bibir menggumam, mencampakkan botol kepada lantai. Berderai, lantai menumbuhkan duri. Telapak kaki luka. Sapuku semalam dicuri burung hantu penjaga kebun anggur. Seharusnya dia tidur siang, matanya buta oleh cahaya. Botolbotol tak punya mata, tak tahu siapa yang mengosongkan perutnya. Lantai berteriakteriak kepada kaki, menyuruh hatihati, jangan sampai darah mencemari bening pecahan botol.  Teriakan lantai membangunkan burung hantu. Burung hantu menghardik lantai, melemparkan katakata sampah pada bercak darah. Mendengar ributribut, manusia di sudut terbangun, menggosok matanya, dia melihat kakinya terikat benang marah, seperti  perempuan timur jaman dulu, sangat jauh. Hujan musim semi membasuh wajahnya yang merah muda*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar