Sabtu, 02 Juli 2011

nafsi

by Dian Aza on Sunday, June 26, 2011 at 1:44am
Lama lama aku merasa makin hilang. Aku sudah sering kehilangan uang, kehilangan teman, kehilangan jalan, bahkan juga kehilangan tuhan. Sesaat setelah menyadari kehilangan selalu enggan aku bertanya, cuma menunduk sebentar lalu mengangguk, menghabiskan satu botol ingatan pahit dalam sekali teguk. Biasanya segera kutemukan kembali yang hilang meringkuk sembunyi di sudut, merajuk sambil menuntut supaya lain kali kujaga lebih hati hati. Tapi saat ini aku sungguh khawatir tentang siapa yang akan menunduk lalu mengangguk dan meneguk satu botol ingatan pahit kalau aku sudah tak ada lagi. Mungkinkah yang hilang bisa menemukan kembali dirinya sendiri. Atau tuhan, jalan, teman, dan uang mau meluangkan waktu mencariku.

“Sampai ketemu lagi,” Aku tiba tiba melangkah pergi tanpa menghiraukan ketakutan di wajahku sendiri. Tak sempat kutanyakan kapan dan di mana bertemu kembali, aku terus berlalu menjauhi meja, keluar menembus jendela* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar