by Dian Aza on Sunday, July 17, 2011 at 12:47am
Aku tak ingin bicara tentang ruang dan waktu, gelandangan tua bersandar di jembatan, memandangi bantaran sungai yang memanggil langkahnya. Alas tidurnya berdiam di sana, bersama ceceran nasi yang sedang bermimpi. Sungguh aku tak suka berdebat dengan diriku sendiri, bagaimana gelandangan tua bisa mengarahkan mataku ke baju dekil, pundak, lengan dan jemari tangannya yang hitam. Botol air mineral di dalam ranselku ingin membasahi bibirku, serupa sungai rindu membelai jendela jendela kaca, besar besar dan buram, di dalamnya tentu dingin dan kering. Aku menggigil, berusaha sekuatnya mengembalikan tubuhku ke rahim ibu*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar