Dengar, mereka berdebat lagi dengan catatan kaki di bawah kolom penting. Di mana lagi bisa kunyalakan petasan untuk menulikan telinga. Agar tak kudengar bunyi deru mesin mesin di mulut manusia. Mereka memang berdebat hanya untuk menjadi hebat di antara ledakan dan percikan cahaya, atau agar layak meminta maaf kepada seisi dunia yang telah terseret hanyut kata kata di hari raya*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar