Selasa, 16 Agustus 2011

pagi itu


Hingga lewat tengah malam siang belum datang, hari yang aneh. Tak ada yang ingat membasuh wajah. Gigi berlubang tempat ulat sekolah, belajar mengucapkan basa basi pagi hari, menunggu siang yang tak pernah datang sampai lewat tengah malam. Apakah ada yang mati lagi ? Lagi lagi mati,  tidak bosan menjadi bangkai malam hari kelayapan. Di mana mana jarum jarum berbaris mencari bantal. Lagi lagi aku gagal meninggalkan yang bukan cuma jejak. Jarum menggugat arak, di mana kebenaran yang dulu terselip di kutang kaum perempuan. Kebenaran mahir mencintai orang suci tak tahu diri. Sebelum tubuhku jadi kursi, kau sudah lelah, terpuruk di tanah. Dasar jaman*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar