Senin, 01 Agustus 2011

anak anak malam

by Dian Aza on Wednesday, July 27, 2011 at 11:44pm
Malam selalu murah hati berbagi. Tinta dan kertas, alamat dan gambar gambar setengah jadi. Aku berpikir untuk menyelesaikan segenap mimpi sebelum pagi, sebelum seisi kota menemukan macam macam kebutuhan untuk dilekatkan di seluruh dinding kelas. Nama teman temanku tertulis pada buah buahan sebuah pohon papan di depan kelas. Tak ada yang tak masuk sekolah ini hari, semua sehat dan siap mewarnai, meremas remas malam yang melunak, membentuk kelinci, kepala babi, bebek dan bulan sabit, ular adalah yang paling mudah dibuat.

Anak anak suka membentuk ular dari malam lalu berdoa agar ular menjadi nakal dan banyak akal. Ular kuning, ular biru, ular merah, ular hijau, ular ungu, sengaja kuacak warnanya. Ular tak boleh merunutkan warna, bisa bisa anak anak mengiranya pelangi.  Ular warna warni lebih cantik dari pelangi, bisa meliuk liukkan tubuhnya, mengajari anak anak menari. Ular warna warni bersinar di malam hari, tak macam pelangi warnanya padam ditelan malam.

Malam sesungguhnya tidak memangsa siapa siapa, hanya sebarisan marching band dengan formasi berubah setiap saat. Masing masing alat musiknya memainkan lagu dengan nada berbeda, manusia pencinta menyebutnya simponi, manusia penggerutu mengatainya sialan. Waktunya bermimpi ketika ibu guru mulai bercerita, pada suatu hari petani menanam padi kemudian lupa menghitung hari, burung burung dan belalang mematuk sampai kenyang. Istri petani menembak burung burung, anak anak petani melompat lompat menangkap belalang. Malam itu keluarga patani berpesta tanpa nasi.

Anak anak tertawa gembira, ular warna warni bergelantungan di dahan pohon pengetahuan. Masing masing ular mengulurkan buah ranum kepada setiap anak yang mendekat menanyakan nama temannya. Satu nama, satu buah boleh dikunyah. Semua anak gemar bertanya sampai kekenyangan, rebah bergelatakan di bawah pohon. Ular warna warni membulatkan diri membentuk lingkaran untuk bermain sulap. Waktunya berkemas, ibu guru tiba tiba berkata, jangan lupa berdoa sebelum pulang. Kepada malaikat, engkau yang diserahi tuhan, jagalah, lindungailah dan hantarkanlah aku, amin.

Malam kembali menjadi malam, meninggalkan coretan dan gambar gambar setengah jadi*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar