Senin, 01 Agustus 2011

segelas kertas

by Dian Aza on Friday, July 29, 2011 at 3:52pm
Dia hanya manusia, dan aku. Dia manusia, dan aku mengira begitu. Kujadikan penghabisan seteguk arak melupakan gelas kosong, kerinduan berlapis kertas emas.

Aku dan dia hanya manusia bosan dalam ketegangan mencari beberapa batang benda yang bisa meledak jika disulut atau dihirup. Akan kupastikan dia manusia ketika kukenakan mahkota kertas emas, terjun ke dalam kawah menggelegak.

Manusia meleleh di hadapan manusia bersorak sorai. Dia hanya manusia tawanya sungguh wangi berjatuhan kertas emas hangus terbakar lebih cepat dari nafas terakhir. Belum sempat satu senyum padam ingin aku berkata sambil menyandarkan kepala,”Tak apa.”

Manusia saling bertukar suara gembira, sepotong dunia dalam kepalanya manusia tertawa tawa mengejar layang layang dikejar bayang bayang, yang riang, seputih awan. Dia hanya manusia, dan aku gelasnya*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar