waktu makan siang
by Dian Aza on Tuesday, March 29, 2011 at 1:23pm
Kau memecah waktu di mataku, serupa perajin permata, kau mengasah peristiwa, pendarpendar berkejaran, berlomba pulang lewat hidung, lagulagu musim semi, salju mencair, telaga membuka lengannya, angsaangsa kembali menukik, menenggelamkan pelangi bersama tubuh ikan ke dalam lambungnya.
Waktunya makan siang sayang, lapar terhidang di meja makan, kutelan rindu demi sesuap, hasrathasrat menggelepar di ujung pisau, garpu bernyanyi merdu, tak sabar meneguk anggur, setitiksetitik jatuh dari ujung jariku tertusuk rambutmu.
Nikmati saja tanya atau resah atau apa saja yang membelukar di kaki meja, aku tertawa mendengar kau bersendawa, sekali lagi memporakporanda waktu, seluruh waktu pada bulubulu angsa putih, merah dan berduri, melambai ke arah serumpun lavender tersipu malu di bawah kakimu*
miauw...
BalasHapus