Sabtu, 14 Mei 2011

suzhi

suzhi

by Dian Aza on Tuesday, March 29, 2011 at 9:20am

Ini malam, sayang, ketika bumi dan langit bercahaya tanpa lampu, Bermimpi tentang pagi, berlarian di bukitbukit hijau, menerbangkan kertas dan balon aneka warna dan rupa. Tiba di pasar, kutukar sajak dengan beras,  sayur, ikan dan daun pisang. Kembali pulang, menanak nasi, merebus sayur dalam periuk kaca, mengukus ikan yang berenang gembira di arus deras. Suarasuara tawa bergema memenuhi dapur, senyum tumbuh dari lantainya, cepat merambat, seirama gerak riang ekor anakanak kucing berkejaran.

Tikustikus mengintip dari celah pintu, melihat kita sarapan dengan menu lengkap, lezat juga hangat tergulung rapi, cantik dalam balutan daun pisang. Seseorang melemparkan seikat kertas penuh kalimat dan gambargambar cerah lewat jendela. Malam selalu indah, seperti layaknya satu malam dari dongeng seribu satu malam yang tak pernah habis dibaca. Saatnya mencintaii ramalan cuaca, menikmati film tentang perang, pengkhianatan, dan cinta pertama berakhir bahagia. Kemudian memejamkan mata, mencoba kembali bermimpi indah tentang sebuah pagi semanis  hamparan padi keemasan yang tumbuh berjenjang di kaki gunung, meninggi , menangkap awan.

Anakanak memetik mentari di halaman sekolah, menanamnya kembali dalam kertasnya masingmasing, mewarnainya sesuka hati. Kertaskertas, tarian padi, ikan bersayap dan lebahlebah terbang berputar meneteskan madu dari perutnya, senyum keemasan di bibirmu, meleleh membasahi bantal, jejaknya serupa peta pulaupulau rahasia, menyalakan jantung, harum dan merdu di tiap degup* 

1 komentar: