Sabtu, 14 Mei 2011

ah, sudahlah

ah, sudahlah

by Dian Aza on Tuesday, March 22, 2011 at 12:16am

Botolbotol tak pernah haus, aku memindahkan semua telaga dalam kepala. Kurakura terbang menembus awan kelabu, mengusung laut di punggungnya. Bisu. Biru. selalu terantuk di menit yang sama, aku jatuh di jerat rambutmu. Bicara tentang kesadaran yang tak juga padam. Aku kan hanya anak perempuan meja yang berkalikali patah, tapi tangantangan di bawahnya mengepal, tegar berkata, hajar, hajar.

Mereka bertanya berapa umurku untuk setiap botol yang kubawa pulang. Peduli setan, tahu apa mereka tentang lumut dalam kepalaku, telah melembutkan berapa batu, masih terus tumbuh, hijau, berkilau, darinya aku belajar mengigau. Baju seragam berkata tak sabar, bayar, bayar. Kulemparkan sekantong pecahan kaca di wajahnya.

Jangan pernah berkata aku tak tahu jalan pulang, kini aku pemilik semua lorong. Dan gema suara itu, akan kitunggu sampai membiru, mencair dalam botol, sebelum kutelan, aku harus mengeringkan lumpur di lengan malam sebelum rebah. Kau masih punya berapa nada, botolbotol masih ingin berdansa. Anakanak datang membawa senapan, tembak, tembak. Timahtimah melesat, menabrak tembok, mendarat di dada meja.

Jalan pulang sudah datang, mari bersulang*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar