dua paragraf
by Dian Aza on Saturday, March 19, 2011 at 9:48pm
Kalau ingatan bisa memilih kenangan mana yang hendak dijabarkan, aku malah khawatir akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari dan memilah-milah kenangan, daripada waktu untuk menikmati indahnya. Tentang kau, tentu saja, tak perlu ragu tentang siapa yang selalu berdiam di anganku. Tapi tempat, peristiwa, waktu, mana yang paling tepat diingat. Ketika langit sungguh berseri malam ini, bulan merapat ke bumi, hujan sudah berhenti, dan senyummu lebih meriah dibanding nyanyian jangkrik yang sedang jatuh hati.
Aku berharap kaubisa membantuku. Memilih seruas jalan paling hangat dan lengang yang pernah jadi milik kita. Andai kau ada sedikit rindu dan waktu, temani aku melangkah sebentar, kembali menyusuri bau lembab tanah bertabur guguran akasia. Tiba-tiba aku teringat serpihan merah yang dulu biasa terhampar sepanjang jalan kita. Kau bilang sayangmu lebih banyak jumlahnya, bahkan jika ditambah dengan bunga-bunga yang masih melekat di ranting pohon. Aku tersenyum, kalau benar demikian, aku harus segera memakai mantelku lalu keluar mencarimu. Kau tak mungkin tega sembunyi dariku di saat purnama merekah begini indah*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar