Kamis, 21 April 2011

sekolah pohon

sekolah pohon

by Dian Aza on Monday, March 14, 2011 at 3:53pm
Embun hanya singgah sebentar, agar aku belajar mencintai malam.

Tapi aku adalah daun yang selalu lapar, hanya cahaya matahari yang bisa memasakkan makanan, agar aku tumbuh segar dan lebar. Aku tak ingin malam singgah lama, dini hari segera berlalu, matahari cepat tinggi dan hangat.

Mungkinkah bintangbintang sedih dan terluka mendengar kupinta siang cepat datang. Bintangbintang mungkin menangis, meluruh, jatuh, butirbutirnya berkilau di sekujur tubuhku. Serupa selimut sejuk, menyentuh lembut. Aku tertidur.

Hari telah terang sempurna saat aku terjaga. Tak ada bintangbintang, pun tak ada butirbutir berkilau jernih di tubuhku. Hilang semua, tanpa jejak. Aku mencium bau bahan makanan yang dikirimkan akar lewat batang dan ranting. Tangantangan matahari tangkas memasak. Dalam sekejap terhidang makanan, kulahap sampai kenyang dan puas.

Kembali aku terlena, diayun semilir angin, kutatap angkasa, Seandainya bintangbintang ada di sana sekarang, seandainya langit menjatuhkan butirbutir jernih sekarang, betapa senangnya.

Mungkin kali ini awan yang mendengar keluhanku, wajah putih cerahnya segera berubah kusut dan kelabu. Langit sekan tersedu dengan suara keras, kemudian  butirbutir bening berjatuhan deras, teramat deras. Harus kupegang ranting eraterat agar aku tak terseret ikut luruh ke tanah. Butirbutir jernih terus berjatuhan, besar, deras dan lama. Aku meringkuk sambil terus mencengkeram ranting eraterat. Butirbutir jernih ini terlalu besar untukku, terlalu kencang hempasannya pada tubuhku, aku merasa seruanku tak terdengar ditelan gemuruh cairan yang jatuh.

Tepat ketika aku merasa sangat lelah berpegang, nyaris putus asa melepaskan ranting, segalanya berhenti, butirbutir bening tak lagi deras jatuhnya. Reda. Langit tenang. Tubuhku terkulai basah, seperti layu.

Angin berhembus, dan aku mulai kembali merasa lapar. Tapi matahari sudah tak hangat lagi, hampir rebah di cakrawala. Sebentar lagi gelap.

Aku berdebar menantikan bintangbintang mendatangi langit. Aku takut telah kubuat semua bintang menangis atau meleleh sampai habis kemarin malam dengan katakataku. Aku begitu kuyu saat ini, cemas, lapar dan sangat berharap tak lagi melakukan kesalahan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar