di tepi surga
by Dian Aza on Saturday, March 19, 2011 at 3:20am
Jiwa, jiwa berjalan sendirian meninggalkan rebahnya dada, tumbang bersama badai yang baru singgah. Kini tinggal reda, serupa jeda. Mencoba menduga sampai ujung mana kesesatan mengantar resah, sampai malam ke berapa kau dan aku mengitari tata surya.
Kutunggu kau mengetuk tanah, biar kita bercengkrama lagi tentang manis kehidupan, masih tersisa serpihannya di celah gigi, meronta dari genggaman basah lumpur. Harum gunung berhamburan membangunkan ingatan tentang perang, saatsaat paling dekat, terikat kecintaan pada rumah, pada udara merah jambu di bawah hidungmu*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar