Kamis, 21 April 2011

lubang hitam

lubang hitam

by Dian Aza on Thursday, March 17, 2011 at 9:10pm
Dunia hanya satu diciptakan untukku. Mata pena lahir, tumbuh, berlarilari, meliukliukkan tubuh pada selembar kertas. Sunyi tak perlu bunyi untuk menyanyikan semua nada, hingga peniup harmonica meniupkan udara pada sekeping logam. Katakata berguguran dari langit, atau tumbuh dari tanah, bayangbayang diamdiam terbang keliling ruang.

Sementara mataku terpejam, seseorang datang diamdiam dari bayangbayang, mempertemukan tinta dan kertas, mereka saling jatuh cinta. Aku terjaga dari lamunan oleh suarasuara yang memanggilku. “Ibu, ibu bacalah anakanakmu.” Tak ada angin mengantar masa depan, tak ada pintu menutup masa lalu. Suara anakanak yang memanggilku ibu sedang tidur lelap, bermimpi di rahim waktu*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar