Kau benar, kau selalu benar tak ada kesalahan di seluruh semesta.
Seorang manusia tanpa kelamin menatap seonggok sampah dengan mesra, sepertinya dia jatuh cinta pada kekacauan, bau busuk dan getar sayap lalat tak berjeda. Segala yang terbuang pasti berharga, serupa kesalahan yang selalu benar. Segumpal kawat bekas, paku paku berkarat, kepala ikan basi, kulit semangka, biji mangga, terlalu beragam untuk kusebutkan semuanya, kuceritakan kisahnya. Manusia tanpa kelamin memahami daun dan ranting kering yang terselip di sana tak menyesali kematian maupun kehidupan yang ditinggalkan di dahan pohon. Matanya bercahaya, dia mengenalmu sama sepertiku. Terpesona dengung lalat dan waktu dan tangan tangan yang mengumpulkan setiap serakan sejarah, menjadikannya senilai sampah.
Pagi buta, pagi selalu buta di bawah naungan hangat cahaya. Kau satu satunya yang berkata, tak ada kesalahan di seluruh semesta. Kau benar, atau akulah satu satunya kesalahan yang pernah ada*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar