Senin, 07 November 2011

akhir tahun

Gemerincing di kantong jaketmu ingin mengalahkan angin. Mengalahkan yang tak bersuara dan kulupakan aromanya. Keluar masuk celah kayu, kerah bajuku, jeruji pagar. Lima langkah lagi kutabrak tiang besi dengan lampu menyala terikat di puncaknya. Aku terhuyung. Udara di kantong jaketmu suaranya teramat pilu. Lebih pilu dari arak paling bijak.

Tanyakan pada gembel gembel itu apa artinya hangat. Selimut bulu domba, kantong tidur, permadani terbang, rembulan, mereka tak kenal senyuman yang merekah di bibirmu melihat kupu kupu meloncat. Kupu kupu belajar tak memakai sayapnya untuk berpindah tempat. Ujung lidahmu menyentuh malam. Menjadikan gelap segenit cahaya lampu yang baru jatuh di punggungku. Akhirnya bisa kubuat bengkak di atas batang hidungku. Membulat dan berpendar rupanya, datang mendahului fajar.

Gemerincing di kantong jaketmu terus bernyanyi mengenang masa kecil. Mengenang fajar yang sama terbit di lututmu waktu kau terjatuh. Kau telah mahir berlari dan kutanyakan bisakah semua menyayangi satu jiwa. Harapan sia sia. Kau sangat pintar, aku menggigil. Urung kucabut pecahan kaca dari tanah. Tiang lampu, silahkan mengejekku, kupersilahkan tempat dan waktu menghabiskan secuil demi secuil sol sepatuku. Sampai padam. Denyut denyut pada bengkak akan reda. Terang datang merontokkan jarak kedua mata.

Kantong jaketmu masih berdenting, berdering, nyaring. Kau tak lagi dengar, atau tak ingin dengar. Kupu kupu terpeleset, sayapnya lengket, madunya sungguh kental. Madunya keemasan, matamu terpejam. Kuteriakkan kata kata pinjaman salah satu tiang yang lampunya belum padam. Kabelnya putus dipatuki burung burung. Sembarang burung senang menyimpan cahaya di sarangnya. 

Loncatan kupu kupu semakin tinggi, sayapnya tak lagi berguna. Pohon keramat menganugerahkan penghargaan setiap kali kupu kupu berhasil bangkit dari genangan madu, gemerincing di kantong jaketmu. Langit juga keemasan, bersisik tebal. Kudengar kau berdecak keras, menghela nafas lalu tertawa panjang. Tawa menjadi bagian dari memar yang memudar oleh suara suara dari kantong jaketmu. Kuberi nama sayap kupu kupu beku*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar