Kuminta ijin untuk terombang ambing selamanya. Gelombangmu terlalu sejuk untuk kuingkari. Kau mengayunku seiring ratusan lagu, mungkin lebih, tak kudengar ketika mataku terpejam.
Jangan biarkan seorangpun penyelamat mendekat. Aku tak ingin disentuh yang lain selain buihmu. Meski asam mengeruhkan mata, tak kurang sejuknya menyentuh lidah.
Aku tahu banyak macam kebodohan, dengan senang hati mau jadi segala macam kebodohan tak termaafkan. Kalau aku gagal, setidaknya aku telah menjadi salah satu kebodohan paling sederhana.. Cukup kepintaranmu untuk kesimbangan seluruh dunia.
Aku hanya mau terus terayun di buaimu, sampai udara kehabisan daya menggerakkan permukaan air yang memenuhi semua cekungan tanah.
Jangan biarkan seorangpun penyelamat mendekat. Aku tak ingin disentuh yang lain selain buihmu. Meski asam mengeruhkan mata, tak kurang sejuknya menyentuh lidah.
Aku tahu banyak macam kebodohan, dengan senang hati mau jadi segala macam kebodohan tak termaafkan. Kalau aku gagal, setidaknya aku telah menjadi salah satu kebodohan paling sederhana.. Cukup kepintaranmu untuk kesimbangan seluruh dunia.
Aku hanya mau terus terayun di buaimu, sampai udara kehabisan daya menggerakkan permukaan air yang memenuhi semua cekungan tanah.
Jika tak kauijinkan, aku akan berkeras kepala menenggelamkan diri di laut mati*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar