Kamis, 22 September 2011

lubang sayap


Seekor murai tak berhenti berkicau, bertekad mengalahkan nyanyian batu yang dibilang kupu kupu paling merdu. “Jika kau telah mampu berkicau semerdu suara batu, kau baru pantas memakanku.” 
Kupu kupu berbisik, suaranya lembut menantang maut di ujung paruh burung murai, tak mencemaskan cakar murai mencengkeram tubuhnya mengoyak sayapnya. Bukan luka sebab tak berdarah, cuma lubang tempat angin menyusup keluar masuk, berkejaran dan berputar ringan, mendengar semua percakapan. 

“Kau tak akan membunuhku, sebelum kukatakan kicaumu semerdu batu, batu batu hanya bernyanyi untukku.” Lubang lubang lucu di sayap kupu kupu tersenyum semanis madu*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar