Tak ada pembunuh sanggup membunuh tanpa mencintai.
Tak ada kekasih ragu membunuh atau terbunuh demi si jantung hati.
Keadilan dan kebijaksanaan ternyata cuma bualan dan igauan pengecut yang sedang mendengkur.
Hanya suara gaduh mengalir bersama liur, membasahi wajah dengan bau tak sedap, Kebijaksanaan dan keadilan menetes dari celah celah bibir yang mahir berkelit ketika udara rindu bertukar tempat dalam pagutan mesra.
Kepada yang menuduh atau menduga aku gila, kutegaskan, aku jatuh cinta. Masih jatuh cinta. Selalu jatuh cinta.
Muaklah atau acuhkanlah lidah lidah api yang menari abadi di sini*
Tak ada kekasih ragu membunuh atau terbunuh demi si jantung hati.
Keadilan dan kebijaksanaan ternyata cuma bualan dan igauan pengecut yang sedang mendengkur.
Hanya suara gaduh mengalir bersama liur, membasahi wajah dengan bau tak sedap, Kebijaksanaan dan keadilan menetes dari celah celah bibir yang mahir berkelit ketika udara rindu bertukar tempat dalam pagutan mesra.
Kepada yang menuduh atau menduga aku gila, kutegaskan, aku jatuh cinta. Masih jatuh cinta. Selalu jatuh cinta.
Muaklah atau acuhkanlah lidah lidah api yang menari abadi di sini*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar